BURUNG KOLONG VS BURUNG TOMPRANG

Di kolongan, lebih disukai burung tipe terbang anteng anti ngrobok. Di tomprangan, burung anteng hampir pasti kalah dilomba. 

Ditomprangan, orang mencari burung tipe agresif ngotot, lepasan 1 km terbang sprint tdk masalah, krn hmpir semua burung akan  nitik tinggi halus dilepasan 7 km. Di lepasan 7 km 99% burung turun bermanufer posisi 80-90 derajat. Jarang yg mau ngesot. Burung tipe ngrobok justru dicari. 
Di kolongan, tipe ngrobok tdk disukai krn jarang yg tahu trik spy mau ngolong.


Ada pandangan yang keliru pada sebagian hobiis merpati tangkas, yaitu pandangan bahwa burung-burung kolongan (burung ring) yang gagal ‘ngolong’, kelak bagus dijadikan burung tomprang (non ring).  Pandangan ini keliru karena berdasar pengalaman, tidak semua burung ‘gagal ngolong’ itu memiliki perototan yang cocok.  

Pun sebaliknya, ada juga yang berpandangan burung yang sudah dilatih tomprang tidak akan bisa jadi juara di medan kolongan.  Pandangan ini juga keliru.  Faktanya, untuk menjadi juara kolongan (juara lho … bukan hiburan), karakter burung kolongan yang cocok adalah (1) mampu terbang cepat meninggalkan lawan, (2) tidak banyak perputar-putar, (3) stut kencang dengan presisi tinggi.  Untuk menjadi burung juara kolongan tidak perlu terbang tinggi, asal bisa lolos masuk ring, burung tercepat dipastikan jadi juara.  

Banyak hobiis yang terjebak dalam logika yang salah, yaitu logika “untuk bisa ‘ngolong’ tentu  burung harus terbang tinggi” …  logika ini keliru 100% karena di lomba-lomba besar di lapak begengsi justru para juara didominasi burung-burung terbang rendah !!!  Agar burung bisa dan biasa ‘ngolong’ semata-mata hanya masalah teknik/trik pelatih, bukan masalah tingginya burung terbang !

Ada yang menarik, pada tahun-tahun yang lampau, team kami sering sekali mencoba (bahkan mencari) burung-burung super  ‘ngrobok’ bahkan  pernah menggunakan puluhan burung balap dari trah ternama karena menghindari burung-burung model ¾ dan atas kepala (di tomprangan, burung ‘ngrobok’ justru dicari)  … faktanya 99% dari puluhan bahkan ratusan burung ‘ngrobok’ dan balap tersebut justru  turun dari posisi ¾ atau atas kepala pada lepasan di atas 4 km !


KARAKTERISTIK BURUNG JUARA MODEL KOLONGAN DAN TOMPRANG

KOLONGAN
TOMPRANG
Terbang tidak banyak berputar-putar
Harus terbang gandeng
Terbang cepat meninggakan lawan tak perlu gandeng
Perototan harus bagus
Ngolong
Stamina harus sangat bagus
Stut kencang
Stut kencang
Presisi tinggi
Presisi tinggi
Note : jarak lepas burung kolongan 1,2-2,5 km;  jarak lepasan burung tomprang 4-7 km.

Komentar

Posting Komentar

Komentar anda akan tayang setelah disetujui admin. Terimakasih atas komentar anda ...

Postingan populer dari blog ini

PENYEBAB MERPATI HILANG

LAPAK LAPANGAN DJARUM